"SUGENG RAWUH"
...Selamat datang, semoga catatan ini menginspirasi Anda

Senin, 24 Desember 2012

Perjalanan Panjang

Perjalanan panjang selalu dimulai tanpa persiapan. Sudah menjadi kebiasaan, berjalan tanpa rencana membuat sebagian orang merasakan petualang amat berarti. Tapi sebagian lain, merupakan perjalanan berisiko. 
Pagi tadi, Senin 24 Desember 2012. Tak mau kalah dengan perayaan orang lain, aku dan beberapa temanku, bisa disebut Dbell dan Punokawan (Dodo, Doko, Awall, Nia) beranjak dari rumah dan berencana pergi kerumah Meme (Ikha Ingin berkarya - akun fb). Rencana awal hanya ingin bakar ikan, masak dan makan, selebihnya melihat telaga yang ternama di kota Ponorogo, Jawa Timur. Yaps, Telaga Ngebel. Aku kurang tau sejarahnya kenapa diberi nama telaga ngebel. Mungkin si Meme lebih tau, hehe.
Oke kembali ke topik sebelumnya. Berangkat dari pukul 09.00 itu jam rumahku. Tapi jam rumah teman-temanku berbeda guys. Dan ngaret adalah kebiasaan yang terbiasa, haha. (Jangan marah yang tersinggung, cepat tua!!). 
Oya, kau tahu apa yang dibawa teman-temanku kerumah Meme. Ehem, karena dirumahnya lagi panen buah yang berambut, at list si Nia bawa rambutan deh. Lalu tak ketinggalan pemeran utama, yang mengubah rencana dan berkuasa haha, si Dodo. Dodo bilang, dalam rangka mengurangi populasi ikan nila di kolam miliknya, tanpa ampun nila-nila itu dipaksa untuk dimasak diberbagai tempat, salah satunya rumah Meme. Daripada bingung dengan cara menguranginya, lebih baik diberikan ke aku aja, hehe. Ngarep.com
Hem, oya aku udah bilang belum kalo si empunya nila, juga jualan nata de coco loh. Sayangnya, Nata de coco itu bikin aku linglung. Dan sebaiknya lupakan dan jangan bertanya kenapa nata de coco bisa membuatku linglung. So, selain bawa nila juga bawa nata pastinya. Dan dapat dipastikan, acara makan-makan tak terlewatkan dengan perbekalan yang semi lengkap itu. 
Jam 09.00-09.30 baru deh bisa berangkat kerumah Meme. Seperti biasanya, Meme selalu sibuk dengan penyambutan ada Es degan dengan nata (yang dibawa D***) dan berbagai camilan, tak lupa pula buah berambut eh rambutan, hehe. Nia bawa rambutan, ternyata meme juga menyiapkan rambutan, jadinya pesta rambutan nih. Santap tanpa ampun, hehe.
Dari rumah Meme, jarak ke telaga ngebel kira-kira dapat ditempuh dalam 10-15' perjalanan naik kendaraan bermotor. Kau tahu pastinya, setelah perut terisi penuh Aku dan Punokawan beranjak naik menuju ke telaga Ngebel. Semua pelengkapan kami tanggalkan, seperti helm, jaket. Semua itu bertujuan supaya bisa melalui portal pembayaran masuk telaga. Tapi mau gimana lagi, tampang kami tampang orang kota dan bapak-bapak penjaga portal tak bakal percaya jika kami mengaku jadi penduduk asli di daerahnya Meme. Alhasil, membayar tiket masuk dengan harga Rp 4500, 00 per orang. Tapi Meme, gratis!!!. Hanya bilang, Jati...pak!. Hem, cuma bilang gitu, masuk gratis. Benar-benar tampang berpengaruh sangat hahaha.
Setelah berhasil masuk, kami kehilangan fokus. "Mau ngapain di telaga? Liat Aer?". Dan kau tahu ternyata Meme menyimpan hasrat untuk melihat Air terjun Selorejo, yang terdapat di atas bukit daerah telaga ngebel. Itu semua adalah iming-iming Dodo. Hem, dan tanpa pikir panjang kami pun langsung tancap gas naik ke daerah tempat air terjun itu berada. Aku belum pernah kesana, begitu pula beberapa temanku, kecuali Dodo. Kami semua tak tahu seperti apa air terjunnya. Tapi sebelumnya kami merasa begitu penasaran dengan air terjun, ada hal yang tak boleh dilewatkan. Jalan menuju air terjun begitu menggoda iman. Jalan yang sempit dan tidak rata serta didampingi jurang yang terjal dan bukit yang siapa saja tahu bisa berpotensi longsor, membuat adrenalin kami terpompa. Jalanan awal sepertinya begitu mudah dilalui, namun jalan-jalan selanjutnya bisa membuat pertengkaran terjadi. Doko mulai ogah dengan perjalanan ini. Imannya sedang diuji, hehe. Sebagian dari kami mulai tak berpikir tujuan awal, hanya sebisa mungkin menaklukan jalan untuk bisa sampai ditempat tujuan dengan selamat, itu saja. Awan mulai menunjukkan tanda-tanda tak bersahabat. Setelah hampir sepertiga perjalanan, hujan deras pun turun, mengguyur semuanya. Kami basah. Dan juga mulai berniat untuk kembali ke telaga. Selama hujan, kami berteduh di sebuah masjid yang tampak sepi, padahal jam menunjukkan waktunya sholat dhuhur. Sayang sekali. Kau tahu selama diperjalanan beberapa dari kami, menahan "piss" dan akhirnya dapat tersalurkan meski dengan berbagai cara. Aku dan Nia pake cara bersih dan sehat, haha. Bukan bolang, jika tidak narsis haha. Sambil menunggu hujan reda, Meme, Dodo, Nia, Doko menyempatkan untuk memenuhi kebutuhan narsis mereka. Aku jadi tukang potret, sedangkan kakak pertama, Awall hanya bisa senyum melihat polah mereka. HEHEHE.








Beristirahat, berpose dan setelah sholat dhuhur. Akhirnya, keputusan diambil. Kembali ke telaga tanpa adanya keraguan untuk melihat air terjun yang dituju. Yaps, setelah hujan deras tadi dapat dipastikan jalan setapak menuju air terjun bakal becek dan juga gak ada ojek hehe. Daripada terjadi hal-hal diluar dugaan, kami memutuskan pulang kerumah Meme. Ditengah perjalanan, kami juga menyempatkan untuk berpose, sekedar mengambil gambar untuk dokumentasi kalo kami memang benar-benar telah melalui jalan terjal menuju air terjun hehe. 
Kepulangan kami, disertai hujan deras yang lama beud berhentinya. Sampai-sampai kedinginan menjalar, alhasil mencari tempat berteduh lebih dulu. Kecuali dua temanku, Meme dan Nia, mereka menerjang hujan. Mungkin udah minum tolak angin ya, mereka, hehe. Setelah lama menunggu hujan reda, akhirnya kami berempat, Aku, Dodo, Doko dan Awall turun menuju rumah Meme. Aku dan Doko, tertinggal cukup jauh karena aku menyempatkan foto di dekat telaga hehe. Sesampainya dirumah Meme, kebiasaan yang terbiasa pun terjadi, makan siang sudah siapkan oleh tante (ibunya Meme), datang bawa ikan mentah, pulang dari mbolang tu ikan sudah siap santap, memang tante jempolan hahaha.
Dan ............................................................................................... Selama makan gak ada yang bicara, soalnya lagi nafsu-nafsunya. SMP (sudah makan pulang), gak pake tu basa-basi, makan selesai, diberesin, pamit pulang. Hem, dasar gak tau adat, haha. Aku ikut saja dengan teman-teman, karena kan aku nebeng, kalo ditinggal bisa berabe, hehe. 
Yaps, itulah sedikit cerita perjalanan puannjanggg ku hari ini. Semoga dilain waktu bisa melihat air terjun yang sangat indah, menurut pendapat orang sekitar yang aku wawancarai saat numpang ke kamar kecil. Dan yang pasti, sepertinya Doko gak bakal mau diajak naik ke temat air terjun, dia bilang kalo jalannya sudah dibenahi dia akan ikut. Hehe, tapi kapan ya, jalan ke arah air terjun akan dibenahi,??? tanya pemerintah daerah kota PO ahh,,.
Sip, sampai jumpa dilain kesempatan. Dan pastinya jalan-jalan makan-makan. :p



dbell