"SUGENG RAWUH"
...Selamat datang, semoga catatan ini menginspirasi Anda

Minggu, 11 September 2011

Koordinasi Pendidikan dan Lingkungan Hidup

Suatu proses pendidikan pada dasarnya menekankan pembelajaran yang memberikan pandangan kreatif terhadap anak didik sehingga mampu mengolah hasil dari kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien. Dalam pelaksanaannya, pendidikan yang ada di masa sekarang hanya terpaku pada suatu objek yang dapat digunakan untuk membantu mencari informasi, mampu beradaptasi dengan teknologi, dan proses belajar yang monoton (pembelajaran di dalam kelas). Tetapi dengan pembelajaran seperti di atas, hanya dapat mengembangkan sikap berpikir tanpa mampu melihat secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Perlu adanya suatu wawasan untuk menunjang pendidikan agar lebih dapat menanamkan arti pendidikan dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan mahkluk hidup di sekitarnya. Tidak berlebihan jika pendidikan yang telah ada di masyarakat merupakan suatu hasil dari lingkungan sekitar. Dengan adanya pemakaian peralatan sekolah yang berasal dari kayu atau pohon, seperti papan tulis, kertas, meja kursi dan alat bantu belajar. Ini membuktikan lingkungan bukan hanya sebagai dasar pembelajaran yang ada, tetapi lingkungan juga telah melebur dalam proses ilmu pengetahuan itu sendiri. Dengan lebih menekankan hal di atas, sekarang dapat kita ketahui adanya pendidikan lingkungan hidup (PLH) di tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan umum sebagai suatu mata pelajaran dalam kurikulum yang ada. Adapun hal lain yang membantu pendidikan berwawasan lingkungan dapat diserap dengan baik oleh peserta didik, misalnya dalam proses pembelajaran, pendidik harus lebih memperhatikan koordinasi antara ilmu yang diberikan dan kenyataan di lapangan. Setidaknya pendidik lebih kreatif dalam menimbulkan ledakan-ledakan dalam proses pembelajaran yang ada, sehingga peserta didik mampu menangkap pembelajaran dengan lebih interaktif. Proses pembelajaran tidak hanya di dalam kelas semata, pembelajaran yang efektif yaitu pembelajaran yang memberikan pandangan berbeda, mampu berkomunikasi antara ilmu dengan hasil nyata serta dapat mengembangkan kreativitas para peserta didik. Pembelajaran sains misalnya bagaimana gaya gravitasi bumi mampu bekerja pada pohon apel?, dengan mengadakan penelitian secara langsung terhadap objek yang bersangkutan (pohon apel), peserta didik diharapkan mampu mengembangkan imajinasi yang ada dalam teks book dengan keadaan nyata, sehingga dapat menggetarkan insting ilmuwan dari peserta didik. Dalam sastra juga dapat terjadi, misalnya bagaimana mengubah puisi bertema laut menjadi prosa?, dengan mengajak peserta didik kembali ke alam, melihat keadaan laut secara nyata akan membangkitkan semangat para peserta didik. Lingkungan dan pendidikan pada dasarnya suatu keterikatan yang jika hanya menitikberatkan pada satu objek, akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam pola brpikir peserta didik. Banyak pemerhati yang telah menangkap ketimpangan tersebut dengan berbagai macam cara untuk dapat mengantisipasinya, salah satunya dengan adanya sekolah alam (kegitan outbound dan pendidikan dilakukan di alam terbuka), ini akan menciptakan skill-skill baru peserta didik seperti leadership, teamwork, menghormati sesama, menyayangi alam sekitar dan banyak lagi. (Eka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar